Pagi ini, 3 Feb, saya nulis lagi, tulisan2 saya yg dulu di hosting yang lama,hilang tak berbekas krn hostingnya juga hilang tak berbekas (maksudnya: gak jelas kapan online lagi). Beberapa hari yang lalu, saya ketemu paman saya di bandara, ketika kita sama2 mau menjemput orang. Biasa tiap ketemu, pasti ngobrol, pasti juga paman saya ini kasih cerita dan pengalaman.. Dia cerita tentang kehidupan bisnis seorang konglomerat terkaya di Indonesia, developer nasional. Menurut pendapat paman saya ini, kalau mau menjadi amat kaya alias super kaya raya, seperti konglomerat yang dia ceritakan ini, seseorang harus kejam dalam membangun bisnisnya. Saya ingat lagi cerita kakek saya……..
Saya ingat cerita almarhum kakek saya dan pendapat beliau terhadap suatu kejadian besar di dunia, saya lupa tahun berapa ini terjadi. Mungkin anda ada yang ingat?? Tahun berapa persisnya saya lupa, cuma yang saya ingat,waktu kejadian ini saya masih di bangku kuliah, masih awam. Di berita-berita nasional dan internasional, waktu itu heboh demo mahasiswa Cina di lapangan Tiananmen. Ribuan mahasiswa Cina demonstrasi mengadakan tuntutan terhadap demokrasi di Cina. Nah, saya di sini tidak mau membicarakan soal demokrasinya… waktu itu, ratusan bahkan ribuan mahasiswa Cina dibantai, digiling tank-tank tentara Cina karena mereka tidak mau bubar dari demo. Almarhum Kakek saya waktu itu tidak menyalahkan tindakan para tentara yang jelas-jelas melindas para mahasiswa dengan tank-tank mereka. Beliau malah bilang bahwa Cina punya pemimpin hebat, pemimpin besar. Saya bingung, saya waktu itu mahasiswa, di televisi, saya melihat sendiri mahasiswa-mahasiswa berdemo dilindas dengan keji oleh tank-tank tentara, mati terlindas.. Almarhum kakek saya malah bilang Cina hebat, punya pemimpin besar.
Sekarang bagaimana keadaaan Cina? Tahun 2007 dan 2008 ini, kekuatan Cina di bidang ekonomi, makin menonjol. Dari beberapa buku & majalah yang saya baca, Cina salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya tertinggi di dunia, negara Amerika dan Eropa pun kewalahan menghadapi produksi barang-barang Cina yang masuk ke negeri mereka. Kilas balik ke belakang, jadi menurut pendapat almarhum kakek saya, sewaktu kejadian pembantaian mahasiswa di Tiananmen Cina, seandainya waktu itu pemimpin Cina tidak mengambil tindakan tegas terhadap aksi-aksi demo, mungkin Cina tidak akan sehebat sekarang, tidak akan sejaya sekarang, bahkan mungkin akan hancur berkeping-keping seperti yang dialami oleh Uni Sovyet yang pecah menjadi Rusia dan negara-negara bagiannya..Memimpin suatu negara yang berpenduduk 1 Milyar lebih, butuh ketegasan kepemimpinan (mungkin ini yang dibilang kekejaman), kata Beliau. Terkadang, mungkin lebih baik mengorbankan 1 ribu orang ketimbang menghancurkan kehidupan 1 Milyar orang… Saya waktu itu juga masih kurang terima tentang hal ini.. Dalam sebuah buku kepemimpinan yang pernah saya baca, ada Hukum Prioritas, Hukum kepemimpinan yang mendahulukan prioritas mana yang lebih penting.. Saya belajar banyak bahwa kita harus Keras dalam kehidupan ini, dalam membangun bisnis, dalam dunia kerja, dalam hal apapun.. samakah keras dengan kejam????
kata kata keras (95), kata-kata keras (54), kata keras (45)