Kisah ini saya dapatkan dari email teman pada saya. Mantap!
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan memberikan training di
Bandung .
Karena acara dimulai jam 13.00 maka saya berangkat dari Jakarta pukul
9.30
.. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada
sebuah
mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi
yang
saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak
memaksakan
kehendak. Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia
yang
mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi
ke
jalur kanan.
Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik
dengan
cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti
mobil
tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk
kecepatannya.
Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil
saya,
mobil hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi,
tanpa
sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.
[hidepost]
Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam.
Padahal
selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140
km/jam,
saya tidak berani melaju diatas itu. Tapi dengan adanya mobil yang
saya
ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit
saya
lakukan jika tidak ada sparringnya.
Karena saya berhenti di suatu tempat, saya kehilangan mobil hitam
tersebut.
Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 160
km/jam
lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani
terlalu
lama karena belum terbiasa. Ketika kemudian ada mobil lain lagi yang
melaju
dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti, saya bisa masuk lagi ke
160
km/jam dengan durasi yang cukup lama.
Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal
melakukan
sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih
baik
lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih hebat
dari
kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor, role
model
atau apapun, maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik
lagi.
Namun jika kita belum matang belajar dari sparring partner kita dan
mencoba
untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di
kondisi
sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita
sudah
mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.
Robert Kiyosaki mengatakan bahwa penghasilan seseorang ditentukan 5
orang
terdekatnya. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa
menjelaskan
pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut. Jika orang-orang di dekat
kita
hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu
yang
luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di sekelilingnya luar biasa,
maka
kita akan terpacu untuk juga menjadi luar biasa.
Apakah ada penjelasannya secara Science? Ternyata ada. Di dalam
otak
manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang
bertugas
meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Jika di sekelilingnya
orang
hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan meniru mereka
sehingga
menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau sebaliknya, maka
Mirror
Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.
– Siapa mobil hitam yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan
anda
selama ini ?
– Siapa orang hebat dan luar biasa yang akan anda ikuti agar bisa
menembus
batas yang selama ini membatasi hidup anda ?
Temukan orang tersebut, ikuti dan pelajari bagaimana ia memandang
dirinya,
bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana
ia
membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda
akan
mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda!
[/hidepost]
Mau belajar & Kreatif adalah salah satu kunci KESUKSESAN
saya sudah register, tapi kok belum terima emailnya y???