Sebuah kebijakan yang dalam yang saya dapatkan dari email seorang teman pada saya, terima kasih temanku yang peduli padaku….
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa ternyata, pada umumnya manusia melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukannya dihari-hari sebelumnya. Dengan kata lain kita melakukan aktivitas yang itu-itu saja dari hari ke hari. Itulah sebabnya, kita selalu dapat memperkirakan apa yang akan kita hasilkan dihari itu. Karena, kita tahu bahwa sebuah tindakan ikut menentukan hasil yang kita dapatkan.
Setiap hari kita bertanya; mengapa hidupku tidak kunjung mengalami perbaikan? Padahal, kita menjalani hidup dengan cara yang sama dengan hari-hari sebelumnya.
Kenapa??
Ini ada sebuah ilustrasi cerita yang mungkin pernah anda lihat.
Bagian selanjutnya diproteksi, silahkan register, gratis kok.
[hidepost]
Suatu ketika, saya memasuki sebuah bangunan dimana dinding di keempat sisinya didominasi oleh kaca transaparan. Begitu bersihnya kaca-kaca itu, sehingga kita bisa melihat keluar dengan jelas. Selain saya, didalam ruangan itu terdapat seekor burung liar. Ketika saya masuk, dia terlihat panik dan berusaha menjauh. Namun ketika hendak terbang keluar, dia menabrak kaca hingga nyaris terhempas. Dia mencoba lagi, dan menabrak kaca lagi. Sampai berkali-kali.
Meski ingin menolongnya, namun saya tidak bisa berbuat apa-apa.
“Hey, pintunya ada disamping kiri….” saya berkata, meski tahu bahwa dia tidak akan mengerti. Suatu ketika, burung itu kelelahan. Dia tidak terbang dan menabrak kaca lagi. Kali ini dia diam saja. Kepalanya yang mungil mendengak-dengok ke kiri dan ke kanan. Seolah dia mencari tahu; benda apa yang tadi ditabraknya? Saya tidak tahu, apakah burung kecil itu sudah menyadari keberadaan kaca itu atau tidak. Tetapi, sekarang dia tidak mau terbang lagi. Dia memilih untuk menclak-menclok diantara kusen-kusen kayu dipinggir bangunan. Saya mengira dia kapok terbang. Sehingga bertambahlah rasa kasihan saya. Seandainya saja bisa menangkapnya, saya akan membawanya keluar dari sana.
Tetapi, ternyata semua dugaan saya salah. Setelah beberapa kali menclak menclok, burung itu kemudian masuk kedalam lubang angin yang sempit. Lalu dia menelusuri lorong gelap itu. Dan akhirnya sampai disisi lain dinding bangunan. Sekarang dia sudah sampai kealam luas tanpa batas. Lalu terbang dengan teramat bebas!
Saya tertegun. Lantas berucap terimakasih kepada sang burung. Dia telah mengingatkan saya tentang apa yang selama ini saya lakukan setiap hari. Setelah selama bertahun-tahun saya melakukan tindakan yang sama, mestinya saya tahu bahwa hasilnya pasti akan sama. Tetapi, kadang pikiran ini tertimbun kepicikan sehingga menjadi begitu dangkal. Sehingga, meskipun tahu bahwa tindakan yang saya ulang-ulang itu hanya akan memberikan hasil yang sama, tetapi setiap akhir tahun saya suka bertanya; mengapa tahun ini saya tidak mendapatkan peningkatan yang bermakna? Mengapa pencapaian saya tahun ini hanya begini-begini saja? Mengapa pendapatan saya tahun ini sama saja dengan tahun lalu? Dan sejuta tanya lainnya.
Tiba-tiba saja burung itu menyadarkan saya, bahwa untuk mendapatkan hasil yang berbeda; saya harus melakukan sesuatu yang berbeda. Bahkan burung itu rela menunjukkan bahwa terbang dan menabrak kaca hanya akan menjadikan jiwanya terancam. Dia mengulanginya lagi untuk menegaskan pelajaran itu. Pelajaran bahwa; jika kita melakukannya lagi, maka kita akan mendapatkan hasil seperti sebelumnya lagi.
Sekarang burung kecil itu menunjukkan kepada saya tindakan yang berbeda sama sekali. Meski dia punya sayap, dia tidak tergoda untuk kembali mengepak terbang. Kali ini dia menclak-menclok dengan kaki-kaki mungilnya. Lalu menelusuri lubang angin itu. Dan. Seperti yang saya saksikan; dia mendapatkan hasil yang berbeda. Dia berhasil mendapatkan apa yang diharapkannya.
Sekarang, saya mengerti; mengapa hasil yang kita dapatkan dari tahun ke tahun sama saja. Karena, kita tidak mengubah apapaun dari perilaku kita. Karena, kita tidak mengubah apapaun dari cara pandang kita. Karena kita tidak melakukan sesuatu yang berbeda dalam hidup kita.
Sang burung kecil berkata; “Kalau kamu ingin mendapatkan hasil yang berbeda, maka kamu harus melakukannya dengan cara yang berbeda.”
Ubahlah sesuatu, maka hasilnya akan berubah pula.
Bagaimana seandainya kita bersikukuh untuk tidak melakukan perubahan?
Silakan saja. Bukankah hidup ini merupakan sederetan pilihan? Kita semua berhak untuk bersikukuh pada jalan mana yang kita tempuh. Kita semua berhak untuk tetap berdiri pada cara kita sendiri. Pada sudut pandang kita sendiri. Dan kepada kebenaran diri kita sendiri. Namun, jangan lupa akan konsekuensinya. Sehingga, kita tidak akan pernah mengeluhkan hasilnya. Jadi, jika kita tidak mau berubah; maka sebaiknya kita tidak menuntut perbaikan hasil. Kenapa? Karena hasil yang lebih baik hanya akan kita dapatkan jika kita bersedia melakukan perubahan. Jika tidak? Maka kita hanya akan mendapatkan yang itu-itu saja.
Catatan Kaki:
Mengubah cara hidup itu beresiko. Bisa saja kita mendapatkan hasil yang lebih sedikit. Tetapi, itu juga membuka peluang untuk mendapatkan makna hidup yang jauh lebih baik.
Semoga Bermanfaat..
Cerita yang bermanfaat sekali, semoga Anda tersentuh bagi yang belum merasakan perubahan setelah menempuh satu tahun perjalanan di 2008 ini. Pastikanlah mendapatkan hasil yang berbeda untuk di tahun 2009 ke depan.
Salam Hebat Untuk Anda….
[/hidepost]
SUPER…………..