Selamat Pagi! Salam Hebat! Berikut sebuah cerita yang saya dapatkan dari hasil membaca buku Marketing Revolution.
Suatu hari ada seorang anak kelas 3 SD dilaporin temannya bahwa adiknya dia yang baru kelas 1 SD sungguh goblok. Karena setiap ditawarin pilih mana Rp.100 dengan Rp.50 adiknya selalu pilih Rp.50. Kemudian sang kakak pulang sekolah memarahi adinya “Dik, kalau ditawarin Rp.100 dengan Rp.50 pilih Rp.100! Rp.100 itu lebih banyak dibanding Rp. 50. “Kamu goblok ya?!” Adiknya dengan mata berbinar-binar malah bertanya,”Kakak juga mau nawarin saya? Kalau kakak mau nawarin saya, kakak akan saya beritahu kenapa saya memilih Rp.50″. Kemudian kakaknya karena penasaran menawarkan kepada adiknya sambil menunjukkan uangnya.
“ini mau pilih yang mana? mau Rp.50 atau Rp.100?” Adiknya bertanya lagi ini benar ngasih atau cuma nanya? Kakaknya gemas dan menjawab “Iya, ngasih.” Adiknya mengambil Rp.50 kemudian dari kantongnya, dia mengeluarkan satu gepok uang Rp.50 dan menunjukkan kepada kakaknya.
“Kak, karena saya milih Rp.50, orang menganggap saya bodoh, makanya mereka meminta saya memilih terus Rp.100 atau Rp.50. “Nah, ini hasilnya, saya dapat uang banyak.” Kalau saya memilih Rp.100 cuma dapat satu Kak.”
Wah, saya ketika membaca cerita ini pertama kali, dan kadang saya baca lagi, saya senyum saja. Ini termasuk pintar atau Goblok ya? Yang lebih pintar, adiknya atau kakaknya? Nah, apa makna yang bisa diambil dari cerita ini?
Ada yang menghubungkan dengan marketing, ada juga dengan komunikasi. Semoga cerita ini bisa menginspirasi dan memberikan tips-tips marketing ataupun tips-tips komunikasi. Marketing ataupun komunikasi merupakan dua bidang, yang menurut saya, unik dan menarik sekali, dinamis, fleksibel dan berkembang dengan pesat. Bagaimana menurut Anda??
kata pintar (77), kata kata pintar (61), kata kata goblok (52), kata-kata goblok (45), kata-kata pintar (44), cerita pintar (28), kata2 pintar (25), kata2 goblok (14)
nice post gan. kalau saya baca kisah itu tentang pengemis yang ditawarin 2 mangkok mie atau satu mangkok mie…
ya kadang yang keliatan bodoh justeru pintar. keliatan pintar malah bodoh jadinya..
menarik sekali artikelnya pak…