Kisah atau cerita hikmah bijak ini saya dapatkan dari email seorang teman pada saya. Saya tampilkan di blog ini, karena saya merasakan [intlink id=”337″ type=”post” target=”_blank”]bijaknya cerita[/intlink] ini. Kisah simple, sederhana, namun membawa banyak hikmah dan [intlink id=”615″ type=”post” target=”_blank”]bijak[/intlink] dalam kehidupan. Kalau ngomong bebek, saya ingat sifat sportifnya, yaitu ngantri. haha… Bebek aja bisa ngantri dengan tertib. Nah, kisah berikut bukanlah belajar dari bebek, tapi ada hubungannya dengan bebek .. Yah, kita mulai saja ceritanya…
Ingat bebek? Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka.
Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih. Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.
Setelah makan, nenek berkata, “Sally, cuci piring.” Tetapi Sally berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?” Dan Sally berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Johnny mencuci piring.
Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan.” Tetapi Sally tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.” Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.
Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun. Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.” Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Tuhan juga selalu berdiri di’jendela’. Dan Dia melihat segalanya. Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu. Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga tidak mengingat-ingat lagi dosamu.”
Thanks buat sahabatku yang sudah mengirimkan cerita ini.. Bagaimana menurut pendapat anda nih tentang cerita ini?
bebek peking (22)
cerita yg keren….kejujuran memang harus hidup dalam keseharian kita supaya kita merdeka.
kita hrs berani menghadapi segala resiko dng apa yg kita buat dan bisa mempertanggung jawabkan dng segala konsekuensi ketakutan pd didri kita yg ternyata tidak seperti yg kita bayangkan…..
ya ya betul sekali itu Mr Cakra.