Ehmm… gimana pembaca? Pernah mendengar kata-kata seperti judul di atas ini?
“Jangan Mimpi Tinggi-tinggi, Nanti Kalau Jatuh, Stress Lu!”
“Jangan Mimpi Tinggi-tinggi, nanti kalau jatuh, sakit!”
“Udahlah Jangan mimpi muluk-muluk, hidup itu real aja, gak usah neko-neko”
“Jangan mimpi tinggi, jalani hidup apa adanya, seperti air mengalir saja”
Ya, ada banyak kalimat-kalimat kata-kata mutiara (sesat) seperti ini. hehe…
Saya sering dapat kata-kata mutiara sesat yang bunyinya seperti di atas ini, dan biasanya kata-kata mutiara sesat itu berasal dari mulut orang yang hidupnya biasa-biasa saja, orang-orang trauma, orang-orang gagal yang tidak mau menerima kegagalannya dan akhirnya tanpa sadar mau mengajak orang lain gagal. Ya, begitulah kehidupan. Selalu ada orang gagal, selalu ada orang sukses. Pertanyaannya, Anda mau jadi Yang Mana? Kalau anda mau jadi orang sukses, ya Anda mau dengar kata-kata yang mana? Dari mulut orang sukses atau dari mulut orang gagal (trauma)? Kalau mendengarkan kata-kata mutiara sesat, tentunya jadi sesat pula, nanti timbul lagi aliran sesat. haha…
Nah, ngomong-ngomong soal trauma, mari kita belajar dari masa kecil kita… mau tau? Ayo baca lanjut…
Sewaktu masa kecil, ketika lahir dan mulai bertumbuh (ehmmm…salah satu ciri makhluk hidup), seorang bayi belajar jalan. Ia belajar jalan, jatuh dan menangis…. Belajar jalan lagi.. Jatuh lagi, nangisnya tambah kuat… Belajar jalan lagi, Jatuh dan kejeduk meja pula, berdarah, menangis… Begitu kan yang terjadi semasa kecil? Belajar jalan, dimana banyak jatuhnya pula…lebih banyak jatuhnya daripada jalannya… Ya GAK?? BENAR gak? Orang tua membimbing kita untuk terus mencoba :”Ayo anakku yang manis.. Sini..Jalan ke sini, papa tunggu di sini…. Si kecil dibimbing oleh mamanya berjalan dari sisi satu ke sisi lain, dimana di sisi lain papanya menunggu.
Si kecil pun mencoba berjalan lagi, jatuh lagi…tersungkur pula… Jatuh lagi, terjengkang pula… Jalan lagi, merangkak lagi… bangkit lagi, jalan lagi… jatuh lagi, diangkat lagi oleh mamanya, jalan lagi….Gedubrakkkk!!!! Jatuh, menyenggol kursi, Gubrak!!! Kursi menimpa si kecil…si Kecil benjol-benjol… (haha..itu kan masa kecil kita). Apa si kecil STOP? Terus apakah Mamanya bilang :”Udah nak, gak usah jalan lagi. Sudah-sudah, cukup sudah penderitaanmu belajar jalan ini. Sini, mama gendong saja.
[intlink id=”573″ type=”post” target=”_blank”]MULAI hari ini[/intlink], kamu gak usah lagi belajar jalan, kasihan kamu anakku..Mukamu yang ganteng itu, jadi benjol-benjol gara-gara belajar jalan…” Apa seperti ini yang diucapkan oleh Mama kita????? “Udah nak, jangan mimpi untuk bisa jalan..?? Sperti ini???? Inikah yang diomongin pada si kecil ketika belajar jalan?????
Gak kan??? Gak seperti itu kan yang benarnya kan???
Si kecil terus dibimbing.. “Ayo anakku, jalan terus ke sini…teriak papanya sambil mengacung-acungkan mainan agar si anak berjalan mendekat kepadanya.. Si kecil yang jatuh tadi, bangkit lagi, jalan lagi, jalan perlahan, megal megol, terus jalan lagi.. jalan lagi…
AHAAA… akhirnya, sampailah si kecil di rangkulan papanya..
“MMuachhhhh….. “cium papanya pada mamanya… eh, salah… pada si kecil….
Papanya menggendong si kecil…”Kamu hebat anakku”
Papanya menggendong senang. Anaknya sudah mulai bisa berjalan. Walau harus
[intlink id=”603″ type=”post” target=”_blank”]jatuh dan bangkit lagi,[/intlink] berulang kali, puluhan kali, bahkan ratusan kali.
Dari survey, anak mengalami 300an kali jatuh dan bangkit lagi dalam belajar jalan, agar bisa berjalan normal.
Loh???!! Kenapa sudah menjadi besar, ketika sudah bersekolah, tamat kuliah, lantas menjalani kehidupan, ngomong :
“jangan mimpi tinggi-tinggi, nanti kalau jatuh, sakit!!”
Mana yang benar??? Kok tambah umur, jadi tambah penakut??? Tambah tua, jadi tambah “bijaksana”? (makin bisa cuma komentar aja)..
Ketika si kecil belajar jalan, terus jatuh. apakah sebagai orang tua bilang sperti ni: “Udah anakku… Gak usah belajar jalan lagi. Kasihan kamu, benjol-benjol. Berdarah bibirmu kejeduk meja. Ini semua gara-gara belajar jalan. Mulai hari ini, kamu gak usah belajar jalan lagi, Mama akan selalu gendong kamu. Kemanapun kamu pergi, mama kan selalu menggendongmu. Mama sayang kamu.. Mama gak mau kamu terluka gara-gara belajar jalan..”
Duhhh…. gimana kalau banyak orang tua bilang seperti di atas pada anaknya yang masih belajar jalan? Bisa banyak orang lumpuh sejak kecil…Bisa banyak orang digendong sampai tua. Hahaha…
Nah, bagaimana dengan kehidupan? Bagaimana dengan berbisnis?
Ketika berbisnis jatuh, apa terus jadi trauma? Ketika bisnis jatuh, lantas tidak bangun-bangun lagi… bahaya kalau seperti itu.. Ada banyak kelumpuhan bisnis. Ujung-ujungnya semua orang kerja. LOHH!! Kalau semua orang kerja, lantas kerja sama siapa? Wong, bisnisnya gak ada, semua orang trauma berbisnis, semua orang takut untuk memulai bisnis, semua orang gak ada yang bangun bisnis, gara-gara kata mutiara sesat itu.. Haha… Terus orang kerja nanti kerja dimana? Perusahaan gak ada karena semua orang memilih kerja… Aneh gak kalau kehidupan seperti itu??? Aneh gak???? Ayo orang-orang trauma bisnis…. Ayo jawab… Aneh gak????!!! Apa masih mau terus trauma??? Emang Trauma gitu dapat duit berapa? Dapat penghasilan berapa dari Traumanya?? Dapat Passive Income dari Trauma? Jangan donk menebarkan virus trauma sama lingkungan. Ngomong-ngomong, virus trauma itu sejenis virus apa ya? Virus A1? Kayak virus flu burung? Kayak virus flu babi? Udahlah, stop traumanya… Mau tau caranya stop Trauma? (sebetulnya sih, stelah baca artikel saya ini, harusnya sudah stop trauma, kan sudah tersinggung, haha…),…baca lanjut sequel kedua… 3 hari lagi…
kata mutiara mimpi (41), kata kata stres (30), kata mutiara tentang mimpi (19), kata-kata stres (18)
saya kira maksud dari statment itu bukan sperti yg anda maksud…
jgn mimpi yg tinggi itu wajar krn ada statement yg blg kejarlah mimpi setinggi bintang dilangit…sampe matipun gakan bisa dapat…
ada berjalan saya rasa itu wajar bukan pncapain yg tinggi..
tapi kan ank itu ga mungkin bisa terbang????emang superman…
nah itu yg dimaksud jgn bermimpi yg tinggi2..
karna emg ga bisa manusia terbang tanpa bantuan alat..
itu udah alamiah manusiax jangan dipaksakan..krn setelah kita sadar ga bisa terbang sakit pasti…normal bukn berarti biasa2 aja…
mimpi yg wajar dan berjalan seperti biasax ato mengalir seperti air itu bkn biasa2 aja ato trauma ato sesat…air gakan pernah mengalir tanpa tujuan..pasti ada muarax..dan itu yg dicari..
hidup harus punya tjuan..ga asal berjuang2 yg penting gapai yg tinggi2 tapi ga tau dimana…sampe mati ga dapat2…
saya kira itu aja…belajarlah memahami dengan rendah hati…
segala sesuatu ada maksudx dan indah pada waktux…
keep trus n brave…chayooo…
Saya kurang setuju dengan komen mas aldy, dulu penemu pesawat juga mimpi bisa terbang. Dia tidak mewujudkannya dengan menaruh sayap di punggung, tetapi dengan membuat suatu alat yg disebut pesawat. Jadi, manusia harus berusaha mencapai sesuatu dengan cara apapun (asal baik). Bisa saja besok manusia menciptakan alat yg memungkinkan kita pergi ke bintang, yg berarti impian tercapai.
q jg g setuju sama si aldy.singkat aj,semua harus punya mimpi yg tinggi asal wajar .tanpa mimpi ,manusia tidak ad tujuan untuk dicapai.hidup tidak untuk makan aj tp lebih dari itu.
berpikir tinggi tentunya diperlukan, namun diperlukan juga badan besar tinggi. haha..gak ding, just kidding. berpikir tinggi/berpikir besar, diimbangi dengan berjiwa besar, ini yg pas.
Orang berpikir besar saja itu artinya pemimpi.
Orang berjiwa besar saja itu artinya orang bijak (lapang dada terus, sampai-sampai tinggal di lapangan terus, haha)
Yang bagus itu Berpikir Besar dan Berjiwa Besar, nah ini Orang Sukses atau Calon Orang Sukses.
baru saja diceritakan kisahnya…
keong racunnya sudah ada dengan dalil rendah hati untuk memahami!
Hai Aldy…apa pula kau bincang tentang terbang ??
Sudah kau menghadap Tuhan saja dengan ajaran RENDAH DIRIMU bukan rendah hati yang kau maksud….bAaah…ada pula yg mengatakan tidak dipaksakan ?? yaaa…ada..
kau tunggu mati saja…tidak perlu memaksa diri
Bermimpilah, setinggi-tingginya karena dengan mimpi bisa menjadikan motivasi, Inpirasi, semangat dengan apa yang akan kita raih….jangan takut jatuh, jangan takut kalah, dan jangan takut salah..karena bila takut jatuh kita tidak akan merasakan kesabaran, takut kalah kita tidak bisa merasakan keikhlasan, takut salah kita tidak bisa merasakan koreksi diri..jadi Untuk Andy….Anda jgn takut mimpi tinggi-tinggi, jangan takut jatuh, jangan takut kalah dan jangan takut salah….so, jadilah pemimpi sebagai modal kesuksesan dimasa yang akan datang….
Artikel yg cukup memotivasi ? bermimpi di barengi dgn memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dalam diri masing”.. Dan jgn lupa, bekerja dgn tekun dan tdk lupa berserah diri kpd TYME. Semoga dgn melakukan hal tersebut, kita bisa mewujudkannya ? kita? Hehe.. Doakan saya, semoga bisa sukses.. Dan saya juga berharap kalian bisa sukses 😉 keep low heart :p
Ralat
Artikel yg cukup memotivasi. (Bukan tanda tanya)