Tahun Baru Imlek barusan lewat beberapa minggu lalu. Saya kebagian tugas jemput famili di bandara. Dan juga mengantar ke bandara setelah beberapa hari pulang ke Palembang. Di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, selagi saya menunggu family, saya berjumpa dengan teman yang juga lagi menunggu adiknya yang akan pulang mudik ke Palembang dalam rangka Sincia, Imlekan. Kalo ingat mudik, saya teringat masa kecil saya dulu, ada seorang tukang jual minyak tanah keliling yang pake gerobak dorong. Tukang minyak tanah ini langganan mama saya. Namun sekarang ini, tukang minyak tanah ini sudah berubah drastis, ia sudah pasif income. Alias tidak jual keliling lagi. Mau tau rahasianya?
Seperti kebanyakan orang, yang mudik tiap kali lebaran, atau tahun baru, atau imlekan, tukang jual minyak tanah keliling langganan ini, sebut saja namanya Bunga..Loh..kok pemisalan Bunga, kayak nama cewek saja… oke.diganti sebut saja namanya Max.
[hidepost]
si Max inipun tiap tahun mudik lebaran. Namun suatu ketika, ia ngobrol dengan papa saya. Ia berpikir, untuk sementara waktu, ia tidak akan mudik lebaran selama beberapa tahun. Ia mengumpulkan uang selama setahun, namun habis ketika mudik. Sepulang mudik, keuangan ia mulai nol lagi, dan bekerja keras lagi mengumpulkan uang. Namun, mudik lagi di tahun berikutnya, dan uangnya pun habis lagi. Setelah memikirkan hal ini, si Max ini akhirnya tidak mudik ketika lebaran. Setelah beberapa kali tidak mudik, uangnya terkumpul lumayan banyak, akhirnya ia membeli beca, dan disewakan. Dengan pengelolaan uang yang bagus, dari keuntungan menyewakan beca, ia belikan tambahan beca, kios minyak tanah, dengan segala kerja keras, disiplin, dan keteguhan hati mengatasi tantangan dan hambatan, akhirnya sekarang ini, si Max ini menjadi juragan minyak tanah, dan mendapatkan pasif incomenya dari jaringan tukang minyak tanah.
Ya, inilah Kisah Nyata.. Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? Mudik tiap kali lebaran/tahun baru/imlek, baguskah menurut Anda??
[/hidepost]
halo