Bermalam di hotel? Siapa yang belum pernah? Rasanya semua orang pasti pernah. Ada banyak manfaat yang bisa kita petik dari kejadian ini. Hayooo… apa itu?? Bermalam di hotel, apalagi kalo sendirian bagi seorang lelaki… ehmmmm… Saya pernah beberapa kali bermalam di hotel. Nah, di dalam kamar hotel, biasanya…
ada lemari makanan dan minuman ringan dalam lemari es di dalam kamar. Dari lemari es ini, ada manfaat yang bisa kita petik hikmahnya. Selain manfaat marketing bagi yang empunya hotel, sebagai nilai tambah penjualan bagi mereka yang punya hotelnya. Nah, kalo diliat, biasanya harga minuman ataupun makanan ringan di dalam lemari di kamar hotel ini, pastilah harganya lebih tinggi daripada di pasaran. Apalagi kalo hotelnya bintang 5, harga sekaleng coca cola bisa berkali-kali lipat lebih mahal.
Oppss… Coca cola di sini hanya sebagai contoh saja. Saya tidak bermaksud mempromosikan minuman ini, karena juga tidak ada untungnya buat saya, tidak dibagi sahamnya, hehe 🙂
Mari kita bandingkan, kisah 3 kaleng coca cola.
Ada coca cola kaleng yang diletakkan/ dipajang di toko atau warung, berapa harganya? Ada coca cola kaleng yang diletakkan di dalam lemari es di sebuah pusat makan besar, berapa harganya? Ada coca cola kaleng yang diletakkan di dalam lemari es di sebuah cafe di hotel bintang 5 atau di dalam lemari di kamar hotel bintang 5, berapa harganya?
3 coca cola kaleng yang rasanya sama, bersumber dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama, namun bisa memiliki harga yang berbeda.. Kenapa bisa demikian?
Karena tempat di mana coca cola itu diletakkan lah yang membuat harganya bisa beda. Yah,sama seperti kita semua, seperti manusia. Manusia bisa jauh menjadi lebih berharga apabila berada di dalam lingkungan yang bisa mengeluarkan potensi besar dalam dirinya.
Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama, namun lingkungan berbeda bisa menghasilkan nilai yang Berbeda!!
Oya, satu lagi contoh yang mau saya sharingkan di sini. Hari ini saya ketemu paman sya. Nah, istri dari paman saya ini, lagi berangkat gratis ke Jepang, berlibur. Kenapa bisa gratis?? karena dia berhasil mengumpulkan 10 orang yang mau berlibur ke Jepang, dan sebagai upah dari pihak biro perjalananan pada istri paman (bibi) ini, maka dia bisa gratis berangkat ke Jepang. Semua ini berkat lingkungan pergaulannya yang mendukung, Networking yang dia miliki, relationship yang dia bangun..
Orang bisa sukses karena ada kesempatan. Kesempatan bisa datang karena ada lingkungan yang tepat (Networking).. Ini menurut saya, betul gak???
So, semuanya bisa, semuanya mungkin, asal ada networking / Lingkungan yang tepat.
cerita ngentot di hotel (164), cerita hotel (121), cerita di hotel (73), Ngentot di hotel (68), cerita ngentot asyik (48), Cerita ngentot dihotel (27), Ngentot dihotel (19), Ngentot asyik (15), cerita asyik (14), Cerita asyik ngentot (11)
Aduh terlalu lama ya saya posting’y, pasti nda ada yg baca,hehe
Ehm.. .. saya hny m’beri info sdkt saja,bkn’y maw menggurui,maaf,ttpi kl mnrt saya sendiri nih,bgmn dgn org2 yg gagal dan maw bangkit lagi ?? tetapi sendirian, cth’y Thomas alfa edison,dia memiliki lingkungan yg kurang myenangkan, ttpi krn kegigihan’y dan k uletan’y Dia dapat bgkit dan menang
Thx
GbU
Salam hebat pak Riku Nishino,
Sukses tergantung pada diri sendiri. Namun Lingkungan juga mempunyai faktor pengaruh. Lingkungan yang mendukung bisa mempercepat dan memperbesar kesuksesan. Bisa juga sih tanpa dukungan lingkungan, mungkin seperti Thomas Alfa Edison. Thomas Alfa Edison merupakan penemu yang hebat, dahsyat! Namun, sayang, ada sisi kurangnya. Ia Merupakan penemu yang hebat, namun bukanlah merupakan pebisnis yang hebat! Kalo mau menjadi pebisnis yang hebat, faktor lingkungan berpengaruh besar sekali.
Ya saya beruntung sekali dipengaruhi oleh Mr Huang..he.he..