Siapkah anda bermimpi? by Condromoyo

Kita menginginkan sesuatu tapi kita tidak siap untuk mengambil konsekuensi resiko yang terjadi. Misalkan kita ingin ingin menikmati roti bakar konsekuensinya kita harus punya uang untuk membeli roti bakar selain itu kita juga harus mau datang ke penjual roti bakar untuk membelinya atau menyuruh orang lain untuk membelikannya untuk kita.

Menikmati roti bakar inilah saya menggambarkan sebuah kesuksesan secara singkat, dalam jangka waktu yang pendek. Setidaknya dengan keinginan kita menikmati roti bakar kita punya keinginan yang jelas dan punya cara memperolehnya jelas juga.

Kemudian kita kaitkan dengan sukses, sudahkah anda mencoba menggambarkan. Kesuksesan itu seperti apa? Apakah sukses itu berarti punya banyak uang? apakah sukses itu punya banyak usaha? apakah sukses itu bisa mendapatkan apa yang anda mau? Atau sukses itu sama seperti saat kita ingin menikmati roti bakar???

????

3 thoughts on “Siapkah anda bermimpi? by Condromoyo”

  1. Kesuksesan nggak melulu dalam bentuk uang/materi, tapi sejauh mana kita berguna bagi orang lain..dalam bentuk apa saja.
    Jika sikap ALTRUISME (berguna bagi orang lain) ini dimiliki oleh setiap orang tentunya dunia ini penuh kedamaian ya?

  2. setuju banget ma mbak inge…kalo dalam islam namanya rahmatal lilalamin.
    saya juga berpikir bahwa konsep kebahagiaan itu bukan dari apa yang kita dapat tapi apa yang bisa kita berikan

  3. sukses dalam bentuk materi untuk bisa banyak memberi dan bisa berbuat banyak untuk orang lain.
    Kita jadikan kehidupan dunia sebagai ladang “investasi kebaikan”, kita ibadah wujud “investasi kebaikan” untuk kehidupan kelak.
    Begitu pun bekerja juga merupakan bentuk “investasi kebaikan”. Kita bisa memberi dan membantu orang lain. Syukur kita bisa merekrut orang banyak, membuka lapangan pekerjaan (Bukankah ini merupakan investasi kebaikan yang luar biasa).
    Kita bekerja tidak berorientasi pada materi/ uang semata melainkan “investasi kebaikan”.
    Kewirausahaan terasa semakin nyaman dan aman tatkala yang kita cari bukan berapa keuntungan materi yang akan kita dapatkan akan tetapi berapa banyak orang yang bisa kita tolong, inilah yang membuat usaha kita bertahan Insyaallah (konsekuensi dengan ketulusan dan keikhlasan).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *