Sepiring Tahi Sapi

Tgl 3 Feb, Sincia sudah dekat,maklum Sincia tgl 7 Feb..kalo inget Sincia, inget juga lebaran. Biasa tiap lebaran, dapat ketupat lebaran dikasih oleh teman, handai taulan,tetangga, waktu saya masih tinggal di rumah yang lama.Anda juga pasti pernah atau sering dapat hantaran ketupat lebaran yang dikasih oleh teman.Ahhh, ketupat lebaran enak, apalagi kalau diantar oleh teman, hehe…

Nah, bagaimana kalau suatu pagi, ketika Anda mau berangkat kerja atau kuliah, tiba-tiba pintu rumah Anda diketok. Anda buka pintunya, dan ketika pintu terbuka,

tetangga anda yang biasanya mengantarkan ketupat atau bingkisan, pagi itu juga mengantarkan sesuatu buat anda. Anda diantarkan sebuah piring dengan tertutup, sepertinya makanan enak, karena anda yang menerima masih merasakan panas di bagian bawah piring tersebut.Anda tentunya mengucapkan terimakasih pada tetangga anda karena telah berbaik hati mengantarkan pagi-pagi di saat anda membutuhkan makanan untuk berangkat kerja/kuliah.

Lantas anda membawa hantaran tadi ke dapur, anda letakkan di atas meja, dan Anda buka……………. Hmmmm….Aroma hangat menusuk hidung anda, di atas piring tersaji tumpukan hijau kehitaman masih hangat. Yah, seonggok tahi sapi hangat tersaji di piring pemberian tetangga tadi. Sepiring tahi sapi yang masih hangat diberikan tetangga Anda. Hmmmm…….

Bagaimana reaksi Anda?? Saya pernah membaca cerita ini dan pernah juga saya sharingkan pada teman-teman saya…rata-rata respon mereka dan juga saya waktu pertama kalinya adalah marah, murka, kenapa saya dikasih sepiring tahi sapi, kurang ajar sekali rasanya tetangga tadi memberikan sepiring tahi sapi. Rasanya pengen menemui tetangga tadi, melempar balik pemberian ke arah yang memberi. Begitu rata-rata respon orang, ada juga yang tidak mau memberi respons, yah…buat yang tidak mau memberi respon, mungkin sudah jijik duluan bayangin sepiring tahi sapi, hahahah… Sebetulnya, tahi sapi walau memang termasuk kotoran, yang menjijikkan, namun bisa dibuat sebagai pupuk kandang bagi tanaman. Kalau kita mau melihat sedikit saja hikmah pemberian orang laen, sepiring tahi sapi pun bisa jadi berguna bagi kita, untuk pupuk bagi tanaman. Namun rata-rata orang, pasti akan marah menerima pemberian seperti ini. Padahal tahi sapi bisa berguna untuk pupuk kandang.

Nah, ilustrasi pemberian sepiring tahi sapi tadi ibaratnya kita menerima suatu kejadian/masalah yang mungkin terasa memberatkan kita, menghambat perjalanan karir/bisnis kita.. Tuhan, terkadang, bahkan pasti, memberikan cobaan, masalah pada umattnya dalam membangun bisnis/karir/kehidupan. diibaratkan sepiring tahi sapi.. Apa respon kita terhadap masalah,cobaan yang datang dalam kehidupan kita??? Apakah respon kita terhadap cobaan yang diberikan akan sama dengan respon seperti ketika menerima sepiring tahi sapi? Kita akan marah-marah? kesal? mengembalikan/ melemparkan sepiring tahi sapi ke pemberinya? Apa akan seperti itu?

Saya pernah melihat sendiri kejadian ketika seorang pedagang sate di Palembang, lagi mengalami masalah. Tempat dia biasa berdagang sate, kena gusur,jadi dia tidak bisa berjualan lagi di tempat yang lama. Akhirnya terpaksa dia pindah tempat. Dia pindah sedikit lebih ke belakang dan menyewa satu tempat, padahal di tempat yang lama, tinggal pake saja.Namun, setelah 1-2 tahun setelah dia pindah, saya liat usahanya malah lebih maju dari sebelumnya. Kalau dulunya dia cuma berjualan sate, sekarang di tempat yang baru, dia bisa berjualan bakso, nasi goreng, aneka es, mie ayam. Bukan dia yang berjualan makanan-makanan itu, namun dia mengumpulkan pedagang makanan. Jadi sekarang dia sudah punya bisnis makanan, beda dengan dulu dia cuma seorang pedagang sate…

Nah, ini salah satu contoh saja. Awalnya, kejadian yang mungkin sepintas mirip menerima sepiring tahi sapi, menerima satu atau bahkan beberapa kejadian yang tidak kita inginkan dalam proses membangun bisnis kita,kerja kita, asal kita tidak terjebak dalam kondisi masalah, meributkan masalah, fokus pada masalah, padahal ada suatu kejadian yang jauh lebih bagus di balik “sepiring tahi sapi”. Cerita sepiring tahi sapi ini selalu saya ingat ketika saya menerima masalah/hambatan dalam bisnis dan kehidupan. Saya yakin ada manfaat positif di setiap kejadian “sepiring tahi sapi”. Setiap ada masalah, berfokuslah pada penyelesaian masalah. Buat apa kita menggerutu, mengomel, berkeluh kesah terhadap masalah, berfokus pada masalah, apa untungnya?? apa untungnya marah pada “sepiring tahi sapi”? Berfokus pada penyelesaian, cari solusi..itulah yang saya dapat dari cerita ini. Karena saya yakin, ada kejadian bagus di balik setiap kejadian kurang bagus. Tuhan Maha Penyayang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *