Ngobrol dengan Konglomerat Ciputra

buku.jpgHaloo.. Wah, di akhir weekend ini nulis apa ya? mau nulis tentang cerita saya sehari-hari, siapa juga yang mau baca, lah wong saya ini bukan artis, mau jungkir balik actionnya, gak ada deh yang bakal tertarik sama gosip tentang saya.. Mau nulis tentang internet, blog ini juga bukan blog internet, ini titlenya aja blog kumpulan cerita motivasi, sharing motivasi dan inspirasi bisnis, kata-kata mutiara, kata motivasi, cerita bijak. So cerita apa ya? Oya, beberapa hari lalu, di acaranya Kick Andy Metro TV, yang tampil sebagai pembicara tamu adalah Om Ciputra (walah…kok saya panggilnya Om, emangnya saya ini ponakannya,he… satu marga juga gak, saya marga huang, Om Ciputra ni marga apa ya??) Laen kalo Om Liem, nah ini masih satu marga dengan mama saya, loh,..lantas apa hubungannya? Yah, itu hubungannya, satu marga, tapi gak satu keluarga, jauhhhhhhhhhhhh sekali… bukan Om, bukan kakek, bukan apa-apa lah… Ahh…stop dulu ngomong soal marga ini, saya gak ngomong tentang etnis tertentu di sini, semua etnis sama, semua orang bisa sukses. Nah, ada pertanyaan menarik dari seorang anak muda pada Om Ciputra waktu acara Kick Andy Metro TV yang dibawakan oleh Andi Noya ini… Pertanyaannya adalah… Lebih kurang inilah percakapannya… (gak sama persis, diambil intinya aja..kulitnya sudah dikelupas)

“Kenapa sebagian besar Mall-mall besar di Indonesia banyak dipegang oleh warga Indonesia keturunan Tionghoa?” tanya Anak Muda ini.

“Nah, pertanyaan bagus itu,”jawab Ciputra. “Itu pertanyaan yang mendasar” sperti pertanyaan yang juga sering diajukan :”Kenapa banyak orang tionghoa berbisnis?”

Lantas Om Ciputra pun menjelaskan :”Orang bisa berbisnis itu karena adanya tiga faktor ini :

1. Orang Tua

2. Lingkungan

3. Pendidikan

Nah, dari ketiga faktor ini, Orang Tionghoa punya 2 faktor biasanya. Kebanyakan dari mereka, orang tuanya pebisnis, jadi mereka sudah diwariskan mindset pebisnis. Terus, yang kedua, lingkungan mereka pebisnis juga, karena orang tuanya juga pebisnis, jadi temen-temennya juga rata-rata dominan pebisnis. (Red : Yah…sudah hukum alam, bebek segerombol dengan bebek, ayam dengan ayam, burung sama burung berkumpul… ) karena satu visi.. Terus yang ketiga, karena pendidikan. Bisnis lewat pembelajaran bisnis. Nah, kalo punya ketiga faktor ini, ini menguatkan seseorang menjadi pebisnis atau bergerak di bidang bisnis.

Saya sharing di sini, bukan mau ngomong tentang soal etnisnya, tapi tentang mindsetnya. Pembentukan mindset dipengaruhi dua faktor besar, seperti kata Om Ciputra tadi yaitu Orang tua dan lingkungan. Mengutip tentang DNA, ini merupakan warisan, pembawa mindset, namun bukan berarti tidak bisa diubah. Kita bisa merecode DNA kita (wah…saya pake istilah keren lagi, merecode), seperti yang ditulis oleh temen saya, Sugeng DT dalam ebooknya tentang DNA. DNA bisa direcode, kode ulang. Atau reset ulang lah kalo istilah HP atau Komputer.

Nah, jadi kalau misal dari orang tua bukan seorang pebisnis, ini toh tidak mungkin bisa diubah, betul gak? gak mungkin lah berganti orang tua, atau menyalahkan orang tua. Seperti Robert T Kiyosaki yang punya ayah “kaya” dan ayah “miskin”. Ayah “miskin” pengertian Om Robert di sini adalah yang mempunyai pola pikir kiri, dimana secara posisi genital, ayah “miskin” om robert ini adalah ayah kandungnya sendiri. Sedangkan ayah “kaya”nya sendiri adalah ayah dari temennya, yang seorang pebisnis.

Dari acara obrolan dengan Ciputra ini, belajar dari orang yang sudah sukses, terbukti sukses, jadi menurut Om Ciputra, punyalah tiga ini. Kalo orang tua kandung bukan kalangan pebisnis, yah artinya miliki mentor dalam bidang bisnis, karena orang tua tercinta gak mungkin diganti. Jadi miliki mentor bisnis, terus miliki lingkungan bisnis, dan yang terakhir, pendidikan bisnis. Ngomong-ngomong soal pendidikan bisnis, ini bukan pendidikan formal seperti di sekolah-sekolah selama ini yang belajar matematika, fisika dan kimia,dan lain-lain. Soal pendidikan bisnis, ini artinya belajar langsung, semuanya bisa dipelajari kalo mau. Jadi soal bisnis, adalah soal mau atau tidak mau, bukan soal bisa atau tidak bisa.

By the way, saya sendiri punya impian pengen mendirikan sekolah bisnis. Dan Saya pengen sekali mewujudkan itu. Amien..

Oya, pesan laen dari Om Ciputra ini agar berhasil di bisnis adalah miliki Impian, usaha, Keyakinan. Jadi yang pertama kali adalah Impian. Selalu Impian. Orang sukses manapun bilang selalu mulai dari Impian.

Nah, ini ebooknya tentang Om Ciputra :

http://antonhuangjunior.blogspot.com/2008/10/ebook-about-success-story-of-ciputra.html

kisah sukses ciputra (105), kisah hidup ciputra (28), rahasia sukses ciputra (21)

4 thoughts on “Ngobrol dengan Konglomerat Ciputra”

  1. Memang untuk memasuki dunia bisnis harus ada dukungan dari lingkungan itu sendiri, kalau orang tuanya dan keluarga besar berasal dari orang yang pegawai maka akan susah sekali untuk memulai bisnis, karena akan selalu dibenturkan kepertanyaan “Kamu sekolah tinggi-tinggi tetapi kok malah jualan?”

  2. Sebenarnya lebih enak usaha sendiri, dibandingkan kerja kantoran..tp apa yg mo di usaha kan yak…ms bingung,,,kurang kreatif mungkin mncari peluang…

  3. Orang tua saya pedagang. Saya setuju satu pendapat dengan Om Ciputra. Paling penting itu mindset. Kalo mindsetnya jadi pegawai, maka terjadilah seperti itu. Mari kita ubah mindset kita dan ciptakan lapangan kerja. Sukses selalu Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *